Masih ingat dengan istilah penyebut dan pembilang pada pecahan matematika? Yup, kalau kita masih ingat pelajaran matematika tingkat dasar, dalam penyebutan ada kedua istilah tersebut. Penyebut dalam pembagian adalah istilah angka yang membagi. Lalu pembilang adalah bilangan atau angka yang akan dibagi.
Tulisan saya yang satu ini berdasarkan kuliah yang saya ikuti pada tanggal 30 Desember 2013, kuliah langganan pagi pukul 7. Beliau memberi contoh banyak terkait dengan istilah penyebut dan pembilang. Dalam tulisan ini akan saya sesuaikan supaya tidak bersinggungan.
Saya lanjutkan, untuk bagian ini silakan dikoreksi, barangkali ada istilah yang salah. Pernah mendengar istilah Pendapatan Per Kapita. Yaitu angka pendapatan bersih yang diperoleh setiap warga negara dari hasil pembagian pendapatan bersih negara terhadap jumlah penduduk keseluruhan. Misalnya saja pendapatan negara adalah 200 juta rupiah dalam 1 tahun. Jika penduduk Indonesia adalah 200 juta jiwa. Maka pendapatan per kapita dalam satu tahun adalah 1 juta rupiah. Bayangkan, dalam 1 tahun penduduk Indonesia berpendapatan ‘hanya’ segitu…
Tapi tunggu dulu saudara-saudara. Itu adalah angka, hasil pembagian di atas kertas. Nyatanya bagaimana? Nyatanya adalah begitu banyak penduduk Indonesia yang penghasilannya sangat jauh di atas pendapatan per kapita. Dan tidak kalah banyaknya juga warga Indonesia yang berpendapatan sangat rendah dari pendapatan per kapita.
Lalu masalahnya dimana? Sekali lagi bukan masalahnya dimana, akan tetapi itu tadi, adanya penyebut dan pembilang. Sebut saja kita misalkan semua warga negara Indonesia berpendapatan lebih dari 1 juta, maka secara otomatis hitungan pendapatan per kapita akan meningkat drastis.
Lalu soal pendidikan. Kita sering mengukur barometer pendidikan kita dari jumlah perguruan tinggi yang prestis. Padahal seperti kita tahu, tidak ada rangking 100 besar dunia bagi perguruan tinggi prestis di Indonesia. Lantas apakah ini berarti pendidikan Indonesia benar-benar rendah kualitasnya secara keseluruhan? Eits, nanti dulu… itulah gunanya penyebut dan pembilang. Jumlah perguruan tinggi yang prestis dan berkualitas masih ada, hanya saja tertutup dengan jumlah penyebut.
“jadilah pembilang,” demikian ucap dosen saya. Karena dengan usaha untuk selalu menjadi pembilang dalam segala hal, maka kualitas hidup bangsa ini semakin meningkat.
Yang belakang sana nanya: ini ngomongin apaan sih??? 😀
Epen: Baca dan resapilah mas bro… 😀 [Afif E.]
Terima kasih gan 🙂
sama-sama… 🙂
semoga tidak membingungkan… 🙂
Ajib kuadrat infonya ty
jadilah pembilang atau jadilah yang di atas.. kgtu y intinya.
yup, bener sekali mas. 🙂
gak ngerti gan
Hehehe, ndak apa-apa mas Jim. Makasih masukannya. Saya sendiri cenderung ingin menulis ulang artikel ini, agar lebih terstruktur dan mudah untuk dibaca. 🙂
tambah bingung…